PRAKTIKUM / PERCOBAAN REAKTIVITAS ION-ION LOGAM TRANSISI

 


1. Pendahuluan 

        Unsur transisi deret pertama adalah unsur – unsur logam transisi yang terletak pada periode paling atas dalam kelompok logam transisi pada tabel periodik unsur. Unsur –unsur tersebut antara lain Sc, Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan Zn. Unsur–unsur ini memiliki elektron valensi pada orbital d sehingga memiliki beberapa sifat seperti katalis, warna larutan dan kemagnetannya. Unsur – unsur ini meskipun struktur geometri senyawa kompleksnya lebih mudah diprediksi daripada senyawa kompleks golongan lantanida, dari kiri ke kanan mempunyai jumlah elektron valensi, jumlah elektron pada orbital d, muatan inti efektif, jari–jari kation yang berbeda–beda sehingga memiliki reaktivitas yang berbeda terhadap anion tertentu.        

       Pada beberapa kasus, reaktivitas ion – ion logam transisi berhubungan dengan sifat kekerasan dan kelunakan dari kation dan anionnya. Reaktivitas suatu senyawa dapat diamati dari adanya perubahan warna maupun terbentuknya endapan. Reaktivitas suatu senyawa khususnya yang mengandung ion logam transisi tergantung beberapa faktor, misalnya muatan dan jari – jari ion, serta konfigurasi elektron di orbital d. Reaktivitas berbeda dengan kestabilan, dimana reaktivitas lebih ditekankan pada kecepatan terjadinya suatu reaksi kimia dengan zat lain sedangkan kestabilan difokuskan pada besarnya nilai K yang dihasilkan suatu reaksi (Khunur, 2012). 

2. Tujuan Percobaan 

Mempelajari reaktivitas ion – ion logam transisi

3. Alat dan Bahan 

3.1. Alat 

1. Gelas kimia 

2. Gelas ukur 

3. Pipet tetes 

4. Rak tabung reaksi 

5. Tabung reaksi 

6. Botol semprot 

3.2. Bahan 

1. Larutan ZnCl2 1 M 

2. Larutan KSCN 1 M 

3. Larutan NiCl2 1 M 

4. Larutan NH3 1 M 

5. Larutan NaOH 2 M 

6. Larutan Na2CO3 1 M 

7. Larutan NaOH pekat 50%

4. Prosedur Percobaan 

4.1. Reaktivitas Ion Zn2+ 

- Masukkan larutan ZnCl2 1 M masing-masing sebanyak 1 mL ke dalam 5 buah tabung reaksi. 

- Tambahkan 5 tetes NaOH 2 M ke dalam tabung reaksi yang pertama dan catat perubahan yang terjadi.

- Tambahkan 5 tetes NaOH pekat 50% ke dalam tabung reaksi yang kedua dan catat perubahan yang terjadi. 

- Tambahkan 5 tetes KSCN 1 M ke dalam tabung reaksi yang ketiga dan catat perubahan yang terjadi. 

- Tambahkan 5 tetes NH3 1 M ke dalam tabung reaksi yang keempat dan catat perubahan yang terjadi. 

- Tambahkan 5 tetes Na2CO3 1 M ke dalam tabung reaksi yang kelima dan catat perubahan yang terjadi.

4.2. Reaktivitas Ion Ni2+ 

Ulangi prosedur 4.1. tetapi ZnCl2 diganti dengan NiCl2

5. Hasil dan Pembahasan

5.1. Hasil





5.2 Pembahasan

            Pada praktikum kali ini yaitu mngenai reaktivitas ion-ion logam transisi. Reaktivitas suatu senyawa dapat diamati dari adanya perubahan warna maupun terbentuknya endapan. Reaktivitas suatu senyawa khususnya yang mengandung ion logam transisi tergantung beberapa faktor, misalnya muatan dan jari-jari ion, serta konfigurasi elektron di orbital d. reaktivitas berbeda dengan kestabilan, dimana reaktivitas lebih ditekankan pada kecepatan terjadinya suatu reaksi kimia dengan zat lain, sedangkan kestabilan difokuskan pada besarnya nilai K yang dihasilkan suatu reaksi.

            Percobaan kali ini menggunakan 2 sampel larutan yang mengandung ion logam transisi. Kedua sampel tersebut adalah larutan NiCl2 dan ZnCl2. Masing-masing sampel diuji dengan 5 larutan pereaksi, diantaranya yaitu NaOH 2M, NaOH 50%, KSCN 1M, NH3 1M, dan Na2CO3 1M.

            Larutan NiCl2 adalah larutan berwrna hijau jernih. Larutan NiCl2 bereaksi dengan NaOH 2M membentuk endapan hijau yang merupakan endapan Ni(OH)2, juga bereaksi dengan NaOH 50% membentuk endapan hijau muda yang merupakan endapan Ni(OH)2 juga. Hal ini sudah sesuai literatur, dimana jika larutan Ni(OH)2 direaksikan dengan NaOH akan membentuk endapan hijau Ni(OH)2. Akan tetapi ada perbedaan warna endapan yang dihasilkan, dimana jika direaksikan dengan NaOH 50% endapan hijau yang dihasilkan lebih muda, ini menandakan bahwa konsentrasi dari pereaksi itu mempengaruhi terjadinya perbedaan hasil reaksi. Selanjutnya jika larutan NiCl2 direaksikan dengan larutan KSCN 1M akan larut dan membentuk larutan Ni(SCN)2(aq). Larutan NiCl2 direaksikan dengan larutan NH3 1M juga akan larut membentuk suatu kompleks larutan [Ni(NH3)6]Cl2. Kemudian terakhir adalah reaksi larutan NiCl2 dengan larutan Na2CO3 1 membentuk endapan hijau muda tosca yang merupakan endapan NiCO3.

            Berdasarkan hasil percobaan yang didapat maka diketahui bahwa urutan kereaktivitasan ion logam transisi dalam berbagai pereaksi dari yang kurang reaktif sampai paling reaktif, yaitu : Ni(SCN)2(aq), [Ni(NH3)6]Cl2, Ni(OH)2 50%, Ni(OH)2 2M, NiCO3 . Pada sampel kedua yaitu sampel ZnCl2, yang merupakan larutan tidak berwarna direaksikan dengan 5 pereaksi. Larutan ZnCl2 dengan NaOH 2M menghasilkan endapan putih, sedangkan dengan NaOH 50% mementuk endapan gelatin putih yang merupakan Zn(OH)2. Larutan ZnCl2 dengan larutan KSCN 1M akan larut membentuk larutan Zn(SCN)2(aq). Larutan ZnCl2 dengan larutan NH3 1M menghasilkan endapan gelatin putih yang merupakan endapan Zn(OH)2 . Kemudian yang terakhir adalah reaksi larutan ZnCl2 dengan larutan Na2CO3 1M membentuk endapan putih yang merupakan endapan ZnCO3. Dari hasil percobaan terlihat bahwa ion-ion logam transisi yaitu untuk logam Zn dan Ni ini cukup reaktif untuk bereaksi dengan berbagai pereaksi.

5.3 Kesimpulan 

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 

- Ion-ion logam transisi cukup reaktif untuk bereaksi dengan berbagai perekasi. 

- Larutan NiCl2 membentuk endapan hijau dengan pereaksi NaOH 2M, NaOH 50%, dan Na2CO3 1M. Akan tetapi urutan warnanya dari NaOH 2M sampai Na2CO3 1M semakin muda warna endapannya.

- Larutan NiCl2 larut dengan pereaksi KSCN 1M, NH3 1M. 

- Larutan ZnCl2 membentuk endapan putih dengan pereaksi NaOH 2M, endapan gelatin putih dengan NaOH 50% dan NH3 1M, dan endapan putih dengan Na2CO3 1M. 

- Larutan ZnCl2 larut dengan pereksi KSCN 1M


                                                                        Daftar Pustaka

Khunur, M., dkk. 2012. Diktat Praktikum Kimia Anorganik.                     http://pranoto.lecture.ub.ac.id/file/2011/12Diktat-Praktikum-Kimia-Anorganik-2012.pdf.

Petrucci, Ralph, H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3 Edisi Keempat. Jakarta :     Erlangga.

Vogel.1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta : PT Kalman Media Pustaka.











Komentar

Postingan Populer